TESTIMONI

Ginjal, lambung dan sakit kepala

Sehabis shalat Dzuhur di sumatera utara tepatnya di daerah batubara kisaran, salah seorang distributor PT LPK menyalami saya dan kemudian mengajak diskusi. “Pak Rokim setelah saya minum untuk kelima kali propolis dan saya langsung meneteskan di bawah lidah saya kurang lebih 5 tetes, ternyata saat saya buang air kecil keluar darah kental seukuran jari klingking saya, apakah propolis berbahaya bagi kesehatan saya?” demikian ditributor tadi dengan nama lengkap zulfan Effendi mengawali pembicaraan. saya pun langsung teringat kejadian serupa yang dialami oleh seorang distributor di bilangan cengkareng, ust Jarwadi nama distributor tersebut. Ust jawardi bercerita langsung ke saya bahwa selama seminggu setelah beliau minum propolis keluar darah berbentuk serat saat buang air kecil, Ust jarwadi menyampaikan bahwa selama ini ia mengalami permasalahan ginjal tetapi setelah kejadian tersebut permasalahan ginjal-nya hilang. Teringat hal tersebut saya langsung menyamapikan kepada bapak zulfan effendi bahwa beliau mengalami permasalahan di ginjal. “betul pak saya suka merasakan sakit pinggang dan memang saya agak kurang minum air, selain itu saat minum pertama kali propolis saya merasakan mual karena memang saya mengalami permasalahan lambung dan saat minum kedua kalinya kepala saya terasa sakit dan memang kalo saya habis jalan-jalan selalu mengalami pusing-pusing dan alhamdulilah sekarang saya tidak pusing-pusing lagi”. demikian bang zul menambahkan. menjelang kepulangan saya tanggal 5 november ke jakarta saya ketemu lagi dengan bang zulfan effendi. “Alhamdulillah kondisi saya sekarang sangat baik, dan saya pun akan mengembangkan propolis di sumatra utara” demikian kalimat penuh semangat yang meluncur dari bang zulfan. Selamat atas kesembuhan bang zulfan. Terima kasih ya Alloh engkau mempercayakan kepada kami untuk mengenalkan propolis yang engkau berikan khasiat di dalamnya. Rokim A Kariim.
Zulfan Effendi - Sumatera Utara

Keluhan Pasca Operasi Batu Ginjal, sembuh dengan ½ botol propolis

Pasca Operasi batu ginjal, Pak H. Rahmat harus istirahat kurang lebih selama 3 bulan, luka bekas operasinya belum sepenuhnya kering, dan perutnya terus terasa ngilu, sebelum operasi Pa Haji memang pernah ke Rumah untuk sekedar konsultasi jika menggunakan propolis seperti apa rasa sakitnya, setelah mencoba menelepon salah satu “pasien” propolis yang telah berhasil batu kandung kemih-nya keluar, akhirnya beliau tetap memutuskan untuk dioperasi dengan harapan sakitnya hanya sebentar. Beberapa hari pasca operasi, beliau datang lagi ke rumah, katanya mau coba propolis sebab masih terasa ngilu dan lukanya masih agak basah, malam itu juga saya oleskan propolis di bekas luka operasinya dan di sarankan untuk di minum di rumah 3 tetes 3 kali/hari. Besok paginya beliau telp saya dan menceritakan yang beliau rasakan, yakni jadi sulit buang air kecil, kemudian hari kami baru tahu bahwa itu tindak balas, saat telpon pagi itu saya sarankan dosis di tingkatkan jadi 5 tetes 3 kali/hari dan sebanyak mungkin minum air putih. akhirnya hanya dengan menghabiskan 1/2 botol, YA SETENGAH BOTOL Propolis yang 6ml saja, keluhan pasca operasi ginjal tidak terasa lagi, beliau sudah berani bawa mobil dan motor lagi tanpa harus bedrest 3 bulan, Alhamdulillah ya Pa Rahmat, semua atas Pertolongan Allah SWT.
Pak H. Rahmat

Batu ginjal keluar setelah minum Propolis

Seorang konsumen propolis di kabupaten Karawang memberikan kesaksian mengenai khasiat propolis. Sebut saja bapak Otong, beliau sering mengeluhkan sakit pinggang, ketika beliau mendengar ada distributor propolis di daerahnya. Beliau mendatanginya dengan maksud ingin mencoba. pertama kali beliau minum propolis sebanyak 5 tetes 1 kali sehari. Tindak balas yang terjadi ketika mau buang air kecil terasa sangat sakit. ternyata setelah 4 hari minum berturut-turut 5 tetes satu kali sehari, batu ginjal -nya keluar.
Bapak Otong - Krawang
____________________________________________________________________

Infeksi ginjal sembuh dengan propolis

Dadin Nazarudin
Dadin Nazarudin
“Istri saya mengalami masalah infeksi ginjal sehingga mengalami perdarahan. Lalu saya diperkenalkan oleh teman saya untuk mencoba Melia Propolis, ternyata alhamdulillah dalam waktu satu bulan setelah mengonsumsi kurang lebih 2 botol perdarahannya berhenti dan kini sudah sembuh total dari penyakitnya. Padalah kalau saya membawa istri saya berobat di rumah sakit mungkin bisa habis 3 jutaan.”
–Dadin Nazarudin– (Quality Inspector - Cimahi)
_________________________________________________________________________

Luka akibat kecelakaan sembuh dengan propolis

Bulan lalu saya mengalami kecelakaan lalulintas. Menurut keluarga saya sempat tidak sadarkan diri selama 3 hari tetapi setelah diberikan Propolis 5 tetes pagi dan sore, besoknya langsung sadar dan tidak ada pembekuan darah. Lalu luka-luka bekas tabrakan diolesi Propolis, hasilnya sungguh luarbiasa,  luka tersebut sembuh total tanpa bekas sama sekali. Kakek saya menderita infeksi kulit yang sangat berat. Awalnya hanya bisul biasa yang terdapat pada belakang siku, tapi lama-lama menjadi infeksi kulit yang menjalar hampir pada seluruh lengan saya. Sampai harus dirawat di RS selama 1 bulan dan menghabiskan uang sekitar 10 juta. Karena tidak ada perbaikan, maka kakek minta pulang paksa. Di rumah lukanya harus dibersihkan 2x sehari, dan keluar bau yang menyengat. Setelah di beri propolis 1x baunya hilang, sekarang setelah 1 bulan memakai propolis, lukanya mengering dan makin mengecil.
Ibu Retno, Mappanyukki, Makassar
__________________________________________________________________________

Gegar otak dan Amnesia sembuh dengan Propolis

Tangerang Banten Pada 20 Oktober 2006 mengalami kecelakaan serius, terjadi pendarahan dan gegar otak, koma 2 hari dan Amnesia selama 2 minggu, 18 hari dirawat di Rumah Sakit. Setelah pulang dari Rumah sakit mulai terapi Refleksi dan minum Propolis 15 Tetes 2 Kali/hari, tindak balas badan terasa drop dan sering keluar keringat (2 botol pertama), setelah menghabiskan 4 botol selama 3 bulan, kesehatannya kembali pulih.
Ibu Duwi Sujarwati (27 Tahun) - Tangerang Banten
_______________________________________________________________________

Diabetes

Perkenalkan nama saya Aep Sutisna, Saya seorang manager BUMN PT. Kertas Padalarang yang mempunyai penyakit kencing manis (diabetes) sejah 10 tahun yang lalu. Angka gula darah saya 210 mg/100ml, 2 jam pp (setelah makan). Angka tertinggi yang tercatat pada tanggal 1 juli 2005 sebesar 397 mg (2 jam pp). sejak 23 Agustus 2005 saya mulai mengkonsumsi propolis dengan dosis 3 kali sehari masing-masing 7 tetes. Pemeriksaan tanggal 30 Agustus 2005 angka gula darah saya menurun menjadi 227 mg random pemeriksaan dilakukan kembali pada tanggal 16 September 2005 dengan hasil 178 mg (2 jam pp). Sesuai data tersebut tercatat dalam “kartu sehat” saya di Poliklinik PT. Kertas Padalarang. Atas dasar data tersebut saya menyimpulkan bahwa propolis sebagai suplemen berpengaruh sangat baik terhadap penyakit diabetes. Sampai saat ini saya masih tetap mengkonsumsi Propolis, dengan dosis yang sama dan datanya dapat dikonfirmasi ke Poliklinik Pt. Kertas Padalarang.
– Aep Sutisna –
– Aep Sutisna –
Propolis Diabetes
Propolis Diabetes
“Sebelum menggunakan propolis, badan saya kecil, kata paranormal saya kena santet, kata dokter saya kena kencing manis. Setelah menggunakan propolis, alhamdulillah badan saya semakin hari semakin sehat, tambah semangat, dan besar lagi. Saya juga menggunakan hgh, setelah menggunakannya, istri saya semakin sering mengelus-ngelus dada saya.”
– Bp. Agum Jumadi–
(Kepala Kemanan Pasar Kalijati-Subang)
Sudah 3 tahun diabetes saya kambuh, kurang lebih 120 juta saya harus mengobati penyakit ini, tapi mungkin Allah SWT belum memberikan kesembuhan kepada saya, hingga pada akhirnya saya kedatangan tamu yang menawarkan suatu produk yang katanya dapat menyembuhkan segala macam penyakit, baru kali ini saya mendengar yang namanya propolis. Setelah saya membaca brosur tentang propolis, saya sangat yakin sekali bahwa ini merupakan petunjuk dari Alloh SWT sebagai perantara kesembuhan penyakit yang saya derita. Alhamdulillan atas izin Alloh SWT penyakin yang saya derita selama ini berangsur-angsur pulih dan kondisi badan saya pun makin hari makin membaik, mulai dari kadar gula menurun, dan penglihatan saya membaik juga, alhamdulillah saat ini kondisi kesehatan saya terasa jauh lebih baik.
–H. Unan –
Bekam adalah metode pengobatan yang dianjurkan di dalam Islam oleh Rosulullah saw. terapi dengan metode mengeluarkan darah kotor ini kembali populer sekarang ini. salah satu mitra bisnis PT LPK di bilangan cakung jakarta timur mengembangkan terapi ini tentunya disertai dengan terapi propolis. Ada pengalaman menarik yang disampaikan salah seorang pengelola klinik bekam di cakung tersebut kepada manajemen LPK disertai dengan foto kondisi si pasien. Yang bersangkutan mengobati seorang pasien diabetes sebut saja nama si pasien tersebut pak Jono. Pak jono menderita diabetes selama satu tahun dengan kondisi kaki sudah membusuk. dengan terapi bekam selama tiga kali dan menghabiskan propolis sebanyak 3 botol, dimana propolis tersebut diminum sebanyak 10 tetes 3 kali sehari dan dioleskan diluka yang ia derita, ternyata sekitar 12 hari luka yang ada pada kaki pak jono sembuh, berat badannya meningkat dan mulai makan nasi kembali. disampaikan oleh Abd Ghofar, pengelola klinik bekam la-tahzan cakung JAK-TIM.
Pak Jono  - Jakarta Timur
_____________________________________________________________________________

Demam Berdarah

Propolis Sembuhkan Demam Berdarah
Propolis Sembuhkan Demam Berdarah
Pada Tgl. 18 Februari 09 sore , aku dilarikan ke RS.Tarakan-Jakarta oleh Opung ku krn hasil Lab menyatakan Demam Berdarah Dengue.
Keesokan hari jam 9 pagi aku minta Propolis ke Mama dan diberikan 2 tetes dicampur ¼ gelas air minum. Mama berikan sebanyak 7 kali dalam 1 hari, ada perasaan tidak nyaman ( mules, sakit kepala , dll ) kata Mama rasa itu sementara saja karena virus DBDnya sedang dibuang oleh Propolis dan aku jadi sering buang air kecil (detoksifikasi-red).
Sambil kami berdoa minta kesembuhan kepada Tuhan YME agar cepat pulang dari RS.
Dan jawabanNya Esok harinya tanggal 20 Februari 09, aku diperbolehkan pulang oleh Dokter karena katanya Trombositku sudah mencapai angka Normal . Puji Tuhan….
DALAM SEHARI saja Aku minum Propolis sebanyak 2 tetes dicampur ¼ gelas air minum sebanyak 7 kali, AKU SUDAH SEMBUH DARI DBD (Demam Berdarah Dengue)
Sedangkan pasien DBD yang lain ada yang 3-4 hari belum boleh pulang, karena kadar Trombositnya belum normal kembali.
Mama memang selalu mempertimbangkan dan mengkombinasikan antara Pengobatan Medik dan Herbal. Terbukti… Propolis cepat menyembuhkan sakitku, Oya sebelumnya Abangku Norman juga Demam selama 2 hari tapi Abangku langsung diberikan Propolis dan Cepat Sembuh. Trimakasih Propolis Melia, dan memang Propolis THE BEST.
Kini Kami setiap hari minum Propolis 2 tetes, kata Mama untuk Security Kesehatan kami.
Abel Pasaribu - umur 9 tahun - Jelambar, Grogol, Jakarta Barat.
Sumber: http://terapifajar.com
_________________________________________________________________________
Lebah
Lebah
Hampir 3 tahun Adhitya hidup di bawah pengawasan dokter. Selama itu ia tidak mengalami keluhan sakit. Namun,menjelang pelulusan SMA, kesehatan pria yang kini berusia 22 tahun itu drop. Saat itu ia mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanan pun tidak terkontrol. Akibatnya, Adhitya kembali menginap di rumah sakit.

Propolis Stop Cuci Darah Gagal Ginjal

Adhitya Tri Wardhana kejang, seluruh badan kaku, dan lemas. Ternyata itu gejala gangguan fungsi ginjal sehingga mesti cuci darah.
Acara liburan kelulusan sekolah di Bali pun riuh, guru dan teman-teman yang tengah asik bermain panik. Mereka membawa Adhitya yang saat itu berusia 16 tahun ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan fungsi ginjal Adhitya positif turun. Di tubuhnya terdeteksi penumpukan sisa metabolisme protein dan kekurangan elektrolit. Itulah sebabnya dokter memberi suntikan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Kondisi kesehatan yang tidak bagus memaksa Adhitya mengakhiri liburannya lebih cepat dan pulang ke Surabaya, Jawa Timur. Wiwik Sudarwati MPd, ibunda Adhitya, tidak percaya jika ginjal anaknya bermasalah. Waktu berangkat ke Bali, Adhitya masih segar bugar. Tetapi kok tiba-tiba sakit,” kata ibu 3 anak itu. Oleh karena itu Wiwik kembali membawa Adhitya ke Rumahsakit Sint Vincentius a Paulo (sohor dengan nama RKZ atau oomsch Katholiek Ziekenhuis), Surabaya. Hasil diagnosis dokter sama saja: bungsu tiga bersaudara itu mengalami gangguan fungsi ginjal.
Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur. Adhitya menghindari konsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolisme protein.  Adhitya hanya boleh mengkonsumsi protein 40 g sehari, kata Wiwik
Cuci darah
Dokter mendiagnosis positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah tinggi mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0,6—1,2 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp800.000. Namun, keluarga memutuskan Adhitya untuk mengkonsumsi obat-obatan. Pilihan itu ternyata berisiko tinggi.
Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, Adhitya kembali menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl . Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Dokter juga memberikan opsi lain, yaitu transplantasi ginjal. Salah satu dari orangtua Adhitya harus rela menyumbangkan ginjal kepada sang anak. “Biayanya mencapai Rp400-juta, ujar Wiwik.
Menurut dr Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, seperti kreatinin, dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi itu berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Kali ini, Adhitya manut terhadap saran dokter. Ia dirawat-inap dan melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan. Setelah 18 hari menginap di rumahsakit, dokter mengizinkan Adhitya pulang. Namun, setiap 5 hari sekali ia harus kembali untuk cuci darah. Selain itu ia juga harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak memberatkan kerja ginjal.
Propolis
Pada pertengahan 2007, Wiwik bertemu salah satu rekannya, Baktiono. Ketika itulah Baktiono menyarankan kepada Wiwik agar memberikan propolis untuk mengobati Adhitya. Menurut Baktiono konsumsi propolis bagus untuk meringankan beragam penyakit. Propolis merupakan produk yang dihasilkan lebah Apis cerana dan Apis mellifera. Jika madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Menurut Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan.
Tertarik dengan saran itu, Wiwik lantas membeli 1 botol propolis. Ia kemudian menyuruh Adhitya mengkonsumsinya 3 kali sehari sebelum makan. Dosis sekali minum 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya melakukan cek darah. Hasilnya positif, kadar kreatin turun di bawah 10 mg/dl. Menurut dokter yang memeriksa kadar kreatin di bawah 10 mg/dl tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan kabar gembira bagi Adhitya dan keluarga. Bahkan setahun rutin mengkonsumsi propolis, ia pun tak pernah lagi diwajibkan untuk cuci darah. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar kreatin turun menjadi 4 mg/dl. Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi propolis sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina.
Dulu Adhitya sering lemas dan cepat capai. Sekarang kondisinya lebih energik dan fit. Mahasiswa di Universitas Bhayangkara itu pun leluasa beraktivitas sehari-hari. Dulu ke mana-mana harus diantar, sekarang sudah bisa pergi sendiri; kata Wiwik. Dengan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya kini terbebas dari cuci darah.
Menurut Liu CF, periset di National Taipei College of Nursing, antioksidan propolis mampu melindungi ginjal dari kerusakan parah. Khasiat itu dibuktikan Liu secara in vivo pada hewan percobaan. Ia menguji 2 kelompok tikus yang menderita gagal ginjal akut. Satu kelompok diberi propolis; kelompok lain, tanpa propolis. Sejam setelah pemberian propolis, Liu lalu mengamati tingkat kerusakan ginjal tikus. Hasilnya, kerusakan ginjal kelompok yang tidak mengkonsumsi propolis lebih parah ketimbang kelompok yang mendapatkan asupan propolis. Itu ditandai dengan meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dalam ginjal tikus. Kadar malondialdehid tinggi mengindikasikan terjadinya stres oksidatif yang bisa memicu kerusakan ginjal.
Menurut Prof Dr Mustofa Mkes Apt, periset di Bagian Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan. Adhitya Tri Wardhana merasakan manfaat itu. Ia terbebas dari cuci darah sejak rutin mengkonsumsi propolis.
(Ari Chaidir/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)
Propolis dipanen dari sarang lebah Rosy Nur Apriyanti
Khasiat antioksidan propolis melindungi ginjal dari kerusakan parah Ari Chaidir
sumber : http://www.trubus-online.co.id/trindo3/index.php?option=com_content&view=article&id=4478:stop-cucidarah&catid=115:obat-tradisional&Itemid=506
_____________________________________________________________________________

Cacar Air

Anak saya yangg kelas 5 menderita cacar air, saya beri propolis dan mengoleskannya di kelainan kulitnya. Setelah 2 hari, kelainan kulitnya kering dan besoknya sudah bisa sekolah seperti biasanya.
Ibu Lela, Sumedang
____________________________________________________________________________

Propolis Gagalkan Amputasi

Mengunjungi kerabat dekat pada pertengahan 2006 berakibat fatal bagi Yatinah. Dengan Kadar gula darah 423 mg/l kakinya tak merasakan kap mesin angkutan kota yang panas. Sesampai di rumah punggung kaki melepuh.
Luka melepuh itu kemudian membengkak berisi cairan. Karena bengkak kian membesar, perempuan berusia 61 tahun itu lantas dibawa ke rumahsakit di Bekasi. Dokter menyayat dan mengeluarkan cairan lalu menjahitnya. Luka sayatan itulah awal derita. Penyakit gula membuat luka tak kunjung menutup. Dalam 3 bulan, luka itu semakin lebar dan dalam.
Meski setiap hari dicuci dengan air hangat dan dikompres, luka tak juga mengecil. Di bulan kelima, lukanya malah mulai bernanah dan menguarkan bau tak sedap. Puncaknya pada awal 2007 luka tembus sampai telapak kaki dan menjadi ganren. Ia pun tak lagi mampu berdiri, apalagi berjalan. Mobilitas perempuan 9 anak itu bergantung pada kursi roda.
Yatinah kerap bolak-balik ke klinik dan rumahsakit untuk memeriksakan lukanya. Perempuan yang hidupnya hanya mengandalkan warung makanan kecil di depan rumah itu mesti merogoh kocek Rp250.000—Rp500.000 setiap periksa. Meski demikian, ganren terus menjalar sampai kulit di sekitarnya lebam menghitam. Maret 2007, lebam kehitaman itu menjalar mendekati pergelangan kaki. “Jika sudah sampai pergelangan kaki harus di amputasi,” kata Yatinah menirukan ucapan dokter. Ia pun hanya bisa pasrah sambil terus mengkonsumsi obat dari dokter.
Sembuh
Pada April 2007, seorang tetangga datang berkunjung dan menyarankan mengkonsumsi propolis. Yatinah menurut walau ragu. “Dokter di klinik dan rumahsakit dengan obat buatan pabrik terkenal saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi suplemen biasa,” katanya. Selama 3 hari ia mengkonsumsi kapsul berisi 500 mg propolis pada pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Menurut Yatinah, konsumsi awal rendah itu untuk memberi kesempatan tubuh beradaptasi.
Setelah 3 hari konsumsi, Yatinah merasakan tidak ada reaksi penolakan dari tubuh dan baunya berkurang. Saat itulah ia merasakan lukanya berdenyut, pertanda saraf perasa kembali aktif. Konsumsi pun ditingkatkan menjadi 3 kapsul setiap minum dengan frekuensi tetap. Dua minggu mengkonsumsi, nanah berhenti keluar. Bau tidak sedap pun tidak lagi tercium. Luka di telapak mulai mengering, sedangkan luka di punggung kaki menyempit. Lebam kehitaman di sekitar luka memudar.
Saat itu konsumsi propolis masih dibarengi obat kimia. Setelah obat dokter habis, Yatinah melanjutkan pengobatan hanya dengan propolis. Sebulan setelah konsumsi, giliran luka di punggung kaki mengering bersamaan menutupnya luka di telapak. Dua bulan mengkonsumsi, nenek 17 cucu itu bisa lepas dari kursi roda. Ia kembali bisa berjalan meski agak tertatih. Tak sampai 3 bulan mengkonsumsi, luka mengerikan itu sudah lenyap.
Bukan cuma mengkonsumsi propolis secara oral, Yatinah juga menggunakan salep untuk obat luar. Ia mengoleskan salep mengandung propolis dan lidah buaya pada ganren di kakinya. Sebelumnya luka dicuci 2—3 kali dengan cairan infus. Cairan infus dipilih lantaran steril. Setelah dibilas dengan cairan madu, barulah salep dioleskan. Cairan madu menggantikan alkohol yang meskipun ampuh mengeringkan luka tapi sakitnya tidak tertahankan.
Dalam dan luar
Menurut dr Hafuan Lutfie, dokter yang meresepkan propolis sejak 2002, propolis bisa bekerja di dalam dan di luar tubuh. Jika dikonsumsi oral, propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah. “Tapi dengan catatan kelenjar pankreas masih berfungsi dan belum rusak total,” katanya. Selain membantu penyembuhan, propolis juga memberi nutrisi sehingga sel bisa beregenerasi. Fungsi itulah yang tidak bisa digantikan obat-obatan medis.
Jika digunakan di luar tubuh, misalnya dioleskan sebagai salep, propolis bisa menyembuhkan ganren dan menghilangkan nanah serta bau. Pasalnya, lem lebah itu bersifat antibakteri. Menurut Hafuan, nanah dan bau adalah sisa pertempuran antara sel darah putih dan bakteri patogen dari udara. Jika bakteri sudah dikalahkan oleh propolis, tidak ada lagi nanah penyebab bau yang terbentuk. Sifat lain propolis dan produk perlebahan lain secara umum adalah membantu pengeringan sehingga tidak dihinggapi bakteri patogen.
Daya menyembuhkan propolis tergantung kepada kadar yang dikonsumsi. Semakin tinggi kadar, semakin ampuh daya menyembuhkannya. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi—misal melebihi 60%—zat itu tidak bisa tercerna tubuh lantaran sifatnya yang liat dan keras. Sebagai produk nonkimiawi, propolis aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping. Toh, Hafuan mengingatkan, selain asupan propolis, penderita diabetes tetap harus menjaga pola makan dan menghindari konsumsi tinggi glukosa serta karbohidrat.
Antibakteri
Propolis ampuh memberangus diabetes melitus dan efek sampingnya lantaran kandungan CAPE alias asam kafeat fenetil ester. Penelitian Fuliang dari Universitas Zhejiang, Hangzhou, China, dan Hepburn dari Universitas Rhodes, Grahamstown, Afrika Selatan, membuktikan ekstrak propolis menurunkan kadar glukosa, fruktosamin, malonaldehida, oksida nitrat, oksida nitrat sintetase, trigliserida, sampai kolesterol total dalam darah. Sementara hasil pengujian Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menemukan propolis kaya alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tanin, dan kuersetin, yang semuanya bersifat antioksidan.
Menurut dr Robert Hatibie, dokter yang meresepkan propolis dan produk lebah, propolis menstimulasi sistem imun sehingga tubuh mampu melawan infeksi bakteri patogen. Menurut Prof Dr Ir Mappatoba Sila, peneliti lebah di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, propolis dibentuk lebah untuk melindungi larva yang baru menetas dari infeksi cendawan dan bakteri. Jadi, “Secara natural memang sudah bersifat antibakteri,” katanya.
Pendapat Robert dan Mappatoba diperkuat Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Penelitiannya pada 2007 membuktikan propolis mampu membunuh 26 isolat bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan saluran pernapasan serta Escherichia coli penginfeksi saluran pencernaan. Propolis dosis 10% dan 20% mampu membunuh seluruh sampel kedua jenis bakteri. Bagi Yatinah, apa pun penjelasannya, yang penting ia lolos dari amputasi dan bisa berjalan kembali. (A. Arie Raharjo/Peliput: Tri Susanti)
Propolis antibakteri dan menurunkan kadar gula darah
Jeanny Komar, peternak lebah yang memanen propolis
Yatinah, batal amputasi berkat propolis
Sumber : http://www.trubus-online.co.id

Obat Melia Propolis Mengobati Penyakit Kista Ovarium

Apa itu kista ovarium? Nah, artikel ini akan membahas tentang kista ovarium yang meliputi: definisi, etiologi (penyebab), tipe kista normal, tipe kista abnormal, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, pemeriksaan laboratorium, dan penatalaksanaan.
Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (atau kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium).
Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Kista ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis kista ovarium antara lain:
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
Adapun manifestasi klinis kanker ovarium antara lain:
1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama (dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung, mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
Penegakan Diagnosis
Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).
Pemeriksaan Laboratorium
Di dalam praktek, jika diperlukan dokter kandungan akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang, bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).
Dalam buku dr. Yuliana dijelaskan bahwa pada kista/tumor jinak, dapat digunakan Melia Propolis 5 x 15 tetes perhari, sampai 3 bulan. Setelah itu dilakukan lagi USG / scanning, bagaimana keadaan kista itu apakah mengecil, apakah jumlahnya berkurang, apakah ada kemajuan pengobatan?

Virus Dengue Mati Kutu

Demam dan menggigil 9 hari akibat virus dengue penyebab demam berdarah terhapus dalam 24 jam.
Virus dengue itulah yang merenggut keceriaan Bella Dwi Sukmaningrum pada Januari 2009. Trombosit bocah 12 tahun itu anjlok: 46.000/μl; kadar normal 150.000—450.000/μl darah. Musim hujan seperti bulan ini memang rawan demam berdarah dengue. Akibat trombosit rendah, Bella menggigil karena sirkulasi darah terganggu sehingga banyak organ tak memperoleh pasokan darah. Samini, ibundanya, membawa Bella ke dokter.
Usai memeriksa, dokter mendiagnosis Bella positif tifus. Ahli medis itu meresepkan 3 jenis obat yang harus dikonsumsi 3 kali sehari. Semalam berlalu, demam Bella tak kunjung reda. Samini mendugaduga Bella terserang demam berdarah lantaran banyak tetangga juga menderita penyakit serupa. Oleh karena itu ia berniat memeriksakan ulang Bella. Namun, keesokan hari Bella sudah kembali lincah sehingga Samini urung menemui dokter.
Dengue
Keceriaan itu sesaat karena pada malam berikutnya Bella kembali demam. Malahan hidung pelajar SD Negeri 2 Karangmojo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, itu mengeluarkan darah. Di kedua tangannya muncul bintik-bintik merah. Keluarga bergegas membawa Bella ke instalasi gawat darurat (IGD) sebuah rumahsakit di Madiun, Jawa Timur. Hasil diagnosis menunjukkan angka trombosit tinggal 46.000/μl.
“Lewat 1 jam tanpa pertolongan nyawanya melayang,” tutur Samini menirukan ucapan dokter. Untuk menopang kehidupan Bella, selang infus menancap di tangan mungilnya. Samini memberikan jus jambu biji merah kepada Bella berharap agar trombosit terdongkrak. Sayang, baru minum sedikit, Bella sudah muntah.
Prof Dr dr H Soegeng Soegijanto, SpA(K), DTM & H, pakar demam berdarah dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, menyatakan virus dengue menyerang monosit, bagian sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Selain itu, virus juga memproduksi racun yang merusak kapiler pembuluh darah. Efeknya permiabilitas pembuluh tinggi sehingga mudah bocor. Akibatnya darah dalam pembuluh merembes ke jaringan ikat di sekitarnya. Lama-lama penderita kekurangan cairan sehingga lemas dan pusing.
Celakanya virus juga menyerang sumsum tulang belakang sehingga menghambat produksi trombosit. Virus itu merusak trombosit dalam darah. Jumlah trombosit pun semakin berkurang. Selain sebagai wadah bagi sel darah merah dan putih, trombosit berperan membekukan darah saat terjadi luka. Tanpa trombosit, sel-sel tubuh kekurangan pasokan nutrisi dan oksigen. Itulah sebabnya pasien diinfus cairan elektrolit untuk memperkuat sel sehingga fungsi organ tetap normal.
Demam berdarah akibat virus dengue yang seperti diidap Bella itu ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Hanya nyamuk betina yang mengisap darah untuk memperoleh protein demi memproduksi telur. Sumber energi nyamuk jantan dari nektar bunga. Serangga anggota famili Culicidae itu gemar hinggap di area gelap dan benda-benda
berwarna hitam.
Propolis
Samini nyaris putus harapan setelah 6 hari Bella opname di rumahsakit, tetapi demam tak kunjung reda. Seorang tetangga yang membezuk menyarankan Samini memberikan propolis. Kerabat tetangga itu juga mengidap demam berdarah dengue dan sembuh setelah mengkonsumsi produk lebah itu. Bahkan, angka trombositnya tersisa 25.000/μl. Pegawai kantor Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, itu membeli 2 botol propolis masing-masing 150 ml.
Propolis yang dikonsumsi Bella merupakan produk yang dihasilkan lebah pekerja. Serangga sosial itu mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Pada sarang buatan, lebah-lebah meletakkan propolis di celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang sebagai sistem pertahanan dari serangan penyakit.
Samini memberikan 1 sendok makan propolis setiap 3 jam kepada Bella. “Seharusnya setiap 2 jam, tapi ia rewel dan sering menolak,” kata alumnus Universitas Kediri itu. Kondisi itu menyebabkan Samini mesti agak memaksa. Usahanya membuahkan hasil, dalam 3 hari trombosit Bella merangkak naik. Sebelum minum propolis trombositnya sempat jatuh hingga 18.000/μl, meningkat 63.000/μl, dan stabil pada 121.000/μl pada hari ke-3.
Peningkatan signifikan itu menyebabkan Bella meninggalkan IGD dan berpindah ke kamar rawat inap. Saat Bella menunjukkan kemajuan pesat, keadaan sebaliknya terjadi di rumah. Silvy Nurhaliza, anak pertama Samini, mendadak demam. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Samini segera membawanya ke rumahsakit. Dugaannya tak meleset; trombosit putri pertamanya itu turun sampai 97.000/μl. Silvy lantas menggantikan tempat Bella di IGD.
Bagi Samini, penanganan Silvy lebih mudah lantaran putri pertamanya penurut. Pelajar kelas VI SD Negeri 1 Karangmojo, Magetan, itu rutin mengkonsumsi propolis setiap 2 jam. Hasilnya, setelah 24 jam, angka trombositnya melejit menjadi 230.000/μl. Keesokan harinya Silvy menyusul sang adik di kamar rawat inap. Hari berikutnya dokter mengizinkan mereka pulang.
Menurut dr Hafuan Lutfie MBA, dokter yang meresepkan propolis dan produk perlebahan sejak 2002, propolis menonaktifkan virus dengan menguraikan protein penyusunnya. Akibatnya virus kehilangan daya serang terhadap sel. Mineral dan vitamin madu—tambahan dalam propolis itu—mempercepat produksi trombosit untuk menggantikan yang rusak. Itulah sebabnya angka trombosit Silvy meningkat tajam. Selain itu juga mempercepat pemulihan stamina, mencegah infeksi penyakit sekunder, dan mengurangi efek samping obat sintesis. (Argohartono Arie Raharjo/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)
Propolis diproduksi lebah untuk pertahanan sarang
Bella dan Silvy bebas demam berdarah berkat propolis
Foto-foto: Argohartono Arie Raharjo
Sumber : http://www.trubus-online.co.id

Propolis Gagalkan Amputasi

Mengunjungi kerabat dekat pada pertengahan 2006 berakibat fatal bagi Yatinah. Dengan Kadar gula darah 423 mg/l kakinya tak merasakan kap mesin angkutan kota yang panas. Sesampai di rumah punggung kaki melepuh.
Luka melepuh itu kemudian membengkak berisi cairan. Karena bengkak kian membesar, perempuan berusia 61 tahun itu lantas dibawa ke rumahsakit di Bekasi. Dokter menyayat dan mengeluarkan cairan lalu menjahitnya. Luka sayatan itulah awal derita. Penyakit gula membuat luka tak kunjung menutup. Dalam 3 bulan, luka itu semakin lebar dan dalam.
Meski setiap hari dicuci dengan air hangat dan dikompres, luka tak juga mengecil. Di bulan kelima, lukanya malah mulai bernanah dan menguarkan bau tak sedap. Puncaknya pada awal 2007 luka tembus sampai telapak kaki dan menjadi ganren. Ia pun tak lagi mampu berdiri, apalagi berjalan. Mobilitas perempuan 9 anak itu bergantung pada kursi roda.
Yatinah kerap bolak-balik ke klinik dan rumahsakit untuk memeriksakan lukanya. Perempuan yang hidupnya hanya mengandalkan warung makanan kecil di depan rumah itu mesti merogoh kocek Rp250.000—Rp500.000 setiap periksa. Meski demikian, ganren terus menjalar sampai kulit di sekitarnya lebam menghitam. Maret 2007, lebam kehitaman itu menjalar mendekati pergelangan kaki. “Jika sudah sampai pergelangan kaki harus di amputasi,” kata Yatinah menirukan ucapan dokter. Ia pun hanya bisa pasrah sambil terus mengkonsumsi obat dari dokter.
Sembuh
Pada April 2007, seorang tetangga datang berkunjung dan menyarankan mengkonsumsi propolis. Yatinah menurut walau ragu. “Dokter di klinik dan rumahsakit dengan obat buatan pabrik terkenal saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi suplemen biasa,” katanya. Selama 3 hari ia mengkonsumsi kapsul berisi 500 mg propolis pada pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Menurut Yatinah, konsumsi awal rendah itu untuk memberi kesempatan tubuh beradaptasi.
Setelah 3 hari konsumsi, Yatinah merasakan tidak ada reaksi penolakan dari tubuh dan baunya berkurang. Saat itulah ia merasakan lukanya berdenyut, pertanda saraf perasa kembali aktif. Konsumsi pun ditingkatkan menjadi 3 kapsul setiap minum dengan frekuensi tetap. Dua minggu mengkonsumsi, nanah berhenti keluar. Bau tidak sedap pun tidak lagi tercium. Luka di telapak mulai mengering, sedangkan luka di punggung kaki menyempit. Lebam kehitaman di sekitar luka memudar.
Saat itu konsumsi propolis masih dibarengi obat kimia. Setelah obat dokter habis, Yatinah melanjutkan pengobatan hanya dengan propolis. Sebulan setelah konsumsi, giliran luka di punggung kaki mengering bersamaan menutupnya luka di telapak. Dua bulan mengkonsumsi, nenek 17 cucu itu bisa lepas dari kursi roda. Ia kembali bisa berjalan meski agak tertatih. Tak sampai 3 bulan mengkonsumsi, luka mengerikan itu sudah lenyap.
Bukan cuma mengkonsumsi propolis secara oral, Yatinah juga menggunakan salep untuk obat luar. Ia mengoleskan salep mengandung propolis dan lidah buaya pada ganren di kakinya. Sebelumnya luka dicuci 2—3 kali dengan cairan infus. Cairan infus dipilih lantaran steril. Setelah dibilas dengan cairan madu, barulah salep dioleskan. Cairan madu menggantikan alkohol yang meskipun ampuh mengeringkan luka tapi sakitnya tidak tertahankan.
Dalam dan luar
Menurut dr Hafuan Lutfie, dokter yang meresepkan propolis sejak 2002, propolis bisa bekerja di dalam dan di luar tubuh. Jika dikonsumsi oral, propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah. “Tapi dengan catatan kelenjar pankreas masih berfungsi dan belum rusak total,” katanya. Selain membantu penyembuhan, propolis juga memberi nutrisi sehingga sel bisa beregenerasi. Fungsi itulah yang tidak bisa digantikan obat-obatan medis.
Jika digunakan di luar tubuh, misalnya dioleskan sebagai salep, propolis bisa menyembuhkan ganren dan menghilangkan nanah serta bau. Pasalnya, lem lebah itu bersifat antibakteri. Menurut Hafuan, nanah dan bau adalah sisa pertempuran antara sel darah putih dan bakteri patogen dari udara. Jika bakteri sudah dikalahkan oleh propolis, tidak ada lagi nanah penyebab bau yang terbentuk. Sifat lain propolis dan produk perlebahan lain secara umum adalah membantu pengeringan sehingga tidak dihinggapi bakteri patogen.
Daya menyembuhkan propolis tergantung kepada kadar yang dikonsumsi. Semakin tinggi kadar, semakin ampuh daya menyembuhkannya. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi—misal melebihi 60%—zat itu tidak bisa tercerna tubuh lantaran sifatnya yang liat dan keras. Sebagai produk nonkimiawi, propolis aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping. Toh, Hafuan mengingatkan, selain asupan propolis, penderita diabetes tetap harus menjaga pola makan dan menghindari konsumsi tinggi glukosa serta karbohidrat.
Antibakteri
Propolis ampuh memberangus diabetes melitus dan efek sampingnya lantaran kandungan CAPE alias asam kafeat fenetil ester. Penelitian Fuliang dari Universitas Zhejiang, Hangzhou, China, dan Hepburn dari Universitas Rhodes, Grahamstown, Afrika Selatan, membuktikan ekstrak propolis menurunkan kadar glukosa, fruktosamin, malonaldehida, oksida nitrat, oksida nitrat sintetase, trigliserida, sampai kolesterol total dalam darah. Sementara hasil pengujian Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menemukan propolis kaya alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tanin, dan kuersetin, yang semuanya bersifat antioksidan.
Menurut dr Robert Hatibie, dokter yang meresepkan propolis dan produk lebah, propolis menstimulasi sistem imun sehingga tubuh mampu melawan infeksi bakteri patogen. Menurut Prof Dr Ir Mappatoba Sila, peneliti lebah di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, propolis dibentuk lebah untuk melindungi larva yang baru menetas dari infeksi cendawan dan bakteri. Jadi, “Secara natural memang sudah bersifat antibakteri,” katanya.
Pendapat Robert dan Mappatoba diperkuat Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Penelitiannya pada 2007 membuktikan propolis mampu membunuh 26 isolat bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan saluran pernapasan serta Escherichia coli penginfeksi saluran pencernaan. Propolis dosis 10% dan 20% mampu membunuh seluruh sampel kedua jenis bakteri. Bagi Yatinah, apa pun penjelasannya, yang penting ia lolos dari amputasi dan bisa berjalan kembali. (A. Arie Raharjo/Peliput: Tri Susanti)
Propolis antibakteri dan menurunkan kadar gula darah
Jeanny Komar, peternak lebah yang memanen propolis
Yatinah, batal amputasi berkat propolis
Sumber : http://www.trubus-online.co.id